Minggu, 23 Maret 2014

NAMA : PUSPITA DIRA
NRP  : 1110411065
MANAJEMEN KRISIS PUBLIC RELATIONS KELAS A

ANALISIS FILM “THANK YOU FOR SMOKING” DENGAN MENGGUNAKAN TEORI KOMUNIKASI


·         Cerita singkat mengenai Film “Thank You For Smoking”
Film Thank You for Smoking menceritakan kehidupan seorang lobbyist beranama Nick Naylor, yang menjadi wakil direktur dari Akademi Kajian Tembakau di Amerika Serikat. Dalam kesehariannya, Nick berusaha mempertahankan pemasaran rokok dengan cara beradu argument melawan para environmentalist dan praktisi kesehatan yang menentang keberadaan rokok, terutama menyangkut permasalahan remaja Amerika yang menganggap rokok itu keren. Sebagai seorang negosiator  yang handal dalam film Thank You For Smoking,  Nick Naylor memahami betul situasi dan kondisi dimana ida sedang berbicara dan posisiny dalam perundingan. Agar proses negosiasi berjalan dengan baik diperlukan komunikasi yang baik antar pihak yang terlibat, kemampuan tersebut sangat diperlukan. Terutama untuk mengusahakan kesepakatan yang diperlukan dan menghindari kesalahpahaman.  Kemampuan komunikasi itu ditunjukkan baik dalam komunikasi secara lisan, kelihaian dalam berbicara maupun keleluasaan dalam berbahasa tubuh (menunjukkan kekurangsetjuan dengan gerakan mata misalnya).     
Berbagai masalah menghadang Nick sebagai seorang lobbyist, akan tetapi semua dapat diatasinya dengan berbagai macam langkah dalam berargumen dan strategi yang dimilikinya dalam bernegosiasi. Pada akhirnya semua berakhir bahagia, karena meskipun Nick memilih untuk keluar dari pekerjaannya, dia dapat mendirikan usahanya sendiri, dan dapat terus menggunakan kemampuannya sebagai lobbyist
      Sebagai pengantar, hal pertama yang saya tangkap dari film Thank You for Smoking adalah bahwa sebagai negosiator ulung, kita harus dapat mengajak orang lain untuk mengikuti jalan pikiran kita. Dengan kata lain negosiator yang baik adalah negosiator yang mampu bersifat persuasif. Dalam hal ini, meski sangat berciri contending, sebenarnya hal tersebut juga dapat diterapkan pada strategi berunding yang lain, semisal pada kasus yang menuntut problem solving, kita dapat berikap persuasif terahdap lawan untuk mengajaknya fokus kepada kepentingan masing-masing, bukan kepada ambisi untuk saling mengalahkan. 

Jika disambungkan dengan teori komunikasi, saya memilih 3 Teori, yaitu : Teori Uses and Gratifications, Teori Komunikasi Agenda setting, Teori The Spiral of Silence. Karena ketiga Teori tersebut sangat menonjol dalam kegiatan Public Relations yang ada dalam Film Thank You For Smoking.

Pertama, menurut saya Film Thank You For Smoking dapat dikaitkan dengan teori Komunikasi Agenda setting. Karena asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dari adegan Nick Taylor yang berusaha mempengaruhi masyarakat dengan pendapatnya mengenai kerennya jika merokok, dan rokok menyelamatkan hidupnya itu dapat membuat masyarakat percaya dan yakin atas asumsi tersebut, Terlebih lagi Nick Taylor berbicara didepan masyarakat lewat media massa yaitu acara Talkshow yang membuat banyak masyarakat yang menonton serta percaya. Sehingga cara pandang masyarakat dapat dipengaruhi.

Kedua, menurut saya Film Thank You For Smoking juga dapat dikaitkan dengan Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan). Teori Uses and Gratifications mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Dalam adegan film ini banyak sekali hal yang menunjukan bahwa kegiatan Public Relations membutuhkan media untuk mempengaruhi masyarakat. Media sangat penting untuk proses pencitraan suatu organisasi atau perusahaan dan suatu produk barang dan jasa. Contoh adegan yang menunjukan teori ini ada dalam film ini adalah saat BR mendapat ide untuk menyuap produser di Hollywood, sehingga dapat membuat aktor merokok dalam adegan film – film Hollywood. Captain mendukung kerjasama antar perusahaan tembakau dengan Hollywood. Dan saat Nick menghadiri Talk Show, Nick dengan keahliannya dalam bersilat lidah membuat talk show “penghakiman” bagi pebisnis rokok itu berubah suasana menjadi seminar umum biasa. Bahkan bisa dibilang meningkatkan bargaining position dari pebisnis rokok.

Ketiga, menurut saya Film Thank You For Smoking juga dapat dikaitkan dengan Teori The Spiral of Silence. Teori the spiral of silence (spiral keheningan) mengatakan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam masyarakat. Dalam adegan film ini banyak hal yang menunjukan bahwa kegiatan saling mempengaruhi itu terjadi satu sama lain untuk menciptakan pendapat umum. Contohnya saat adegan antara Nick dan Joey membicarakan es krim mana yang paling enak, vanilla atau coklat? Nick memilih vanilla, Joey memilih coklat. Nick berusaha mempengaruhi Joey dengan berbagai pendapat bahwa es krim Vanilla lah yang paling enak. Akhirnya keduanya menikmati es krim vanilla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar